SIFAT
LISTRIK MATERIAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Listrik
adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran
muatan listrik. Listrik menimbulkan berbagai macam efek yang telah umum
diketahui, seperti petir, listrik statis, induksi elektromagnetik dan arus
listrik. Adanya listrik juga bisa menimbulkan dan menerima radiasi
elektromagnetik seperti gelombang radio.
Energi
listrik menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini,
karena hampir semua aktifitas manusia dipermudah dengan menggunakan peralatan
listrik.
Listrik
merupakan energi yang dapat disalurkan melalui penghantar berupa kabel, adanya
arus listrik dikarenakan muatan listrik mengalir dari saluran positif ke
saluran negatif. Dalam kehidupan manusia listrik memiliki peran yang sangat
penting. Selain digunakan sebagai penerangan listrik juga digunakan sebagai
sumber energi untuk tenaga dan hiburan, contohnya saja pemanfaatan energi
listrik dalam bidang tenaga adalah motor listrik. Keberadaan listrik yang
sangat penting dan fital akhirnya saat ini listrik dikuasai oleh negara melalui
perusahaan yang bernama PLN.
Pada
tahun 1819 seorang ahli sains asal Denmark bernama Hans Christian Oersted
menemukan bahwa kemagnetan dapat dipengaruhi oleh arus listrik. Percobaan yang
dilakukan adalah dengan melilitkan sebuah paku besi dengan kawat tembaga.
Setelah itu dialirkan arus listrik pada kawat tersebut. Ternyata paku tersebut
menjadi bersifat magnet.
Magnet
yang dibuat dengan mengalirkan arus listrik melalui lilitan kawat disebut
sebagai magnet listrik atau elektromagnet. Elektromagnet bersifat sementara
atau tidak tetap. Bila aliran listrik dimatikan, maka sifat kemagnetannya akan
hilang.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa sifat listrik material itu?
2.
Apa pentingnya mempelajari sifat listrik material?
3.
Bagaimana pengelompokan sifat listrik material suatu benda?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud
sifat listrik material
2. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya mengetahui
sifat listrik material
3. Untuk mengetahui kelompok sifat listrik
material suatu benda
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Sifat Listrik Material
Material
listrik adalah segala jenis benda yang dapat digunakan dalam peralatan atau
perlengkapan dan alat bantu yang berhubungan secara langsung atau tidak
langsung dengan listrik.
Pada
dasarnya sifat listrik material dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Konduktor
Zat
atau bahan yang bersifat dapat menghantarkan energy, baik energy listrik maupun
energy kalor, baik berupa zat padat, cair atau gas. bahan yang di dalamnya
banyak terdapat elektron bebas mudah untuk bergerak.Tarikan antara elektron
yang berada dalam edaran paling luar dan intinya adalah sangat kecil, hingga
dalam suhu normal pun ada satu atau
lebih elektron yang terlepas dari atomnya.
Elektron
bebas ini bergerak-gerak secara acak dalam ruang di celah atom-atom. Gerakan elektron-elektron ini dinamakan
bauran ( difusi ). Bahan-bahan yang bersifat konduktor biasanya digunakan untuk
membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan transfer energy, misalnya
panci, setrika, kabel dan solder.
Konduktor
yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umunya logam
logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, almunium, zink, besi
berturut-turut memiliki tahanan jenis yang berbeda. Jadi sebagai penghantar
emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara
ekonomis tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
2. Isolator
Bahan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Pada isolator semua elektron
terikat pada atomnya dan tidak ada elektron yang bebas. Jenis bahan seperti ini
digolongkan sebagai penyekat atau bukan penghantar (Isolator). Penyekatan
listrik dimaksudkan agar arus listrik tidak dapat mengalir jika pada bahan
penyekat tersebut diberi tegangan listrik.
Bahan
yang bersifat isolator seluruh lintasan elektronnya memiliki ikatan yang kuat
dengan intinya atau dengan kata lain pada bahan isolator tidak mempunyai elektron
bebas sehingga walau diberi tegangan listrik tidak akan membuat elektron –
elektronnya bergerak.
Hampir
seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah keramik, asbes,
kayu kering, gelas, plastik, karet, gelas, dkaca, karet, kayu dll.
3. Semikonduktor
Semikonduktor
adalah suatu material yang memiliki sifat konduktivitas listrik diantara
konduktor dan isolator. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah
penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai
konduktor.
Semikonduktor
sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat
diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron).
Semikonduktor
digunakan sebagai alat elektronik. sejumlah komponen elektronik yang
menggunakan sifat-sifat materi semikomduktor, yaitu Silikon, Germanium, dan
Gallium Arsenide. Alat-alat semikonduktor dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk
dicrete (potongan) seperti transistor, diode, dll, atau dapat juga ditemukan
sebagai bentuk terintegrasi dalam jumlah yang sangat besar (jutaan) dalam satu
keping Silikon yang dinamakan Sirkuit terpadu (IC).
Listrik
yang tidak asing lagi bagi kita menjadi bagian yang sangat penting dan tidak
terlepas dari keseharian kita. Listrik dan elektronika sangat berkembang pesat
pada saat sekarang ini. Perkembangannya didukung pula oleh penemuan serta
perkembangan alat bantu listrik itu sendiri. Alat listrik banyak macamnya,
beberapa contoh alat bantu listrik akan dijelaskan di bawah ini sebagai
berikut:
a. Akumulator
Akumulator
(accu, aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi
listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh akumulator adalah baterai dan
kapasitor.
b. Lampu
Lampu
adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya. Kata “lampu” dapat juga berarti
bola lampu. Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui
penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan
foton. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi oksigen di
udara dari berhubungan dengannya sehingga filamen tidak akan langsung rusak
akibatteroksidasi.
Salah satu kelebihan lampu pijar adalah
dapat dihasilkannya lampu pijar dalam berbagai besar voltase, dari puluhan
hingga ratusan volt, namun karena energi listrik yang diperlukan lampu pijar
untuk menghasilkan cahaya yang terang lebih besar dibandingkan dengan sumber cahaya
buatan lainnya, maka secara bertahap lampu pijar mulai digantikan lampu pendar,
LED, dan lain-lain.
2.2. Pentingnya Sifat Listrik Material
Pengetahuan
tentang material listrik sangat penting untuk diketahui. Hal ini karena
menyangkut keselamatan kita dalam berkecimpung didunia listrik. Hal-hal yang
perlu diketahui tentang material listrik yaitu jenis bahan dan sifat bahan,
agar dapat :
1. Memperlakukan
atau memanfaatkan bahan sebaik-baiknya. Maksudnya menggunakan bahan seefisien
mungkin dan tetap pada suatu batasan-batasan keamanan yang sesuai.
2. Mengetahui
batasan aman bahan.
2.3.
Pengelompokan Sifat Listrik Material
1. Berdasarkan
sifat kemagnetannya :
· Magnet
Permanen,
Adalah
magnit yang bersifat tetap sehingga
sifat kemagnitannya sukar sekali
hilang, misal : Baja, kobalt, nikel, atau kombinasi(campuran) dari material
tersebut.
· Magnet
Remanen
Adalah
magnit yang bersifat remanen (sementara). Jadi
material tersebut akan menjadi
magnit jika ada aliran listrik melalui kumparan yang mengelilinginya, misal:
plat dinamo, besi tuang dan baja tuang.
· Non
Magnetis
Adalah material yang tidak bisa
dijadikan magnit dan tidak dapat dipengaruhi magnit, misal : aluminium,
tembaga, antimon bismut dan fosfor.
· Para
Magnetis
Adalah material yang
tidak dapat dijadikan magnit, tetapi dapat dipengaruhi magnit, misal : platina,
mangaan.
2. Berdasarkan
ikatan atom dan strukturnya :
Logam
atau ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik
yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif
dari elektron-elektron yang bebas bergerak. Atom-atom logam dapat diibaratkan
seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain. Atom logam mempunyai
sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk
ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat
banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom
lain.Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi
logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi
tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah
dari 1 atom ke atom lain.
Elektron-elektron
valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti ion-ion
positif logam.
Sifat-sifat
khas logam, yaitu :
·
Berupa zat padat pada suhu kamar, akibat
adanya gaya tarik-menarik yang cukup kuat
antara elektron valensi (dalam awan elektron) dengan ion positif logam.
·
Dapat ditempa (tidak rapuh), dapat
dibengkokkan dan dapat direntangkan menjadi kawat. Hal ini akibat kuatnya
ikatan logam sehingga atom-atom logam hanya bergeser sedangkan ikatannya tidak
terputus.
·
Penghantar / konduktor listrik yang baik,
akibat adanya elektron valensi yang dapat bergerak bebas dan berpindah-pindah.
Hal ini terjadi karena sebenarnya aliran listrik merupakan aliran elektron.
·
Pada ikatan kovalen, elektron-elektron
ikatan seolah-olah menjadi milik sepasang atom, sehingga tidak dapat bergerak
bebas.
Pada
logam, elektron-elektron yang menyebabkan terjadinya ikatan di antara atom-atom
logam tidak hanya menjadi milik sepasang atom saja, tetapi menjadi milik semua
atom logam, sehingga elektron-elektron dapat bergerak bebas. Karena itulah maka
logam-logam dapat menghantarkan arus listrik.
Lebih
dari seratus unsur, kira-kira tiga perempatnya dikelompokkan sebagai logam,
meskipun logam-logam ini sangat beraneka ragam sifatnya namun, terdapat
beberapa sifat khas yang mempersatukannya, baik itu sifat kimia maupun sifat
fisiknya, yang membedakan mereka dari unsur-unsur yang lain.
Logam
memiliki banyak sifat fisis yang berbeda dari sifat-sifat fisika padatan
lainnya. Hal itu dapat dilihat dari daya pantul, daya hantar, dan sifat-sifat
mekanik yang dimiliki oleh logam. Beberapa logam memilki warna nyala yang
spesifik dan untuk mempertegas warna yang dihasilkan, biasanya digunakan
indikator. Kebanyakan logam secara kimianya bersifat kurang stabil dan mudah
bereaksi dengan oksigen dalam udara dan membentuk oksida dengan jangka waktu
yang berbeda-beda tiap logam.
Istilah
reaktivitas dalam memberikan sifat logam, adalah kemudahan suatu logam
kehilangan elektron untuk menjadi kation. Logam yang sangat reaktif mudah
kehilangan elektron dan karenanya mudah dioksidasi. Mudahnya logam teroksidasi
merupakan sifat penting.
Setelah
penemuan elektron, daya hantar logam yang tinggi dijelaskan dengan menggunakan
model elektron bebas, yakni ide bahwa logam kaya akan elektron yang bebas
bergerak dalam logam. Namun, hal ini tidak lebih dari model. Dengan kemajuan
mekanika kuantum, sekitar tahun 1930, teori MO yang mirip dengan yang digunakan
dalam molekul hidrogen digunakan untuk masalah kristal logam.
Elektron
dalam kristal logam dimiliki oleh orbital-orbital dengan nilai energi
diskontinyu, dan situasinya mirip dengan elektron yang mengelilingi inti atom.
Namun, dengan meingkatnya jumlah orbital atom yang berinteraksi banyak, celah
energi dari teori MO menjadi lebih sempit, dan akhirnya perbedaan antar
tingkat- tingkat energi menjadi dapat diabaikan. Akibatnya banyak tingkat energi
akan bergabung membentuk pita energi dengan lebar tertentu. Teori ini disebut
dengan teori pita.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Material
listrik adalah segala jenis benda yang dapat digunakan dalam peralatan atau
perlengkapan dan alat bantu yang berhubungan secara langsung atau tidak
langsung dengan listrik. Pengetahuan tentang material listrik sangat penting
untuk diketahui. Hal ini karena menyangkut keselamatan kita dalam berkecimpung
didunia listrik
Bahan
atau material listrik juga terdiri atas beberapa kelompok yaitu konduktor,
isolator, semikonduktor. Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat
listrik perlu dipertimbangkan beberapa sifat lain dari bahan yaitu sifat
kelistrikan, sifat fisik, dan sifat kimia.\
3.2.
Saran
Perlunya
mahasiswa mempelajari sifat listrik suatu material karena di teknik mahasiswa
tidak akan lepas dengan yang naanya elektrik, mengingat sekarang sudah zamannya
semua alat menggunakan listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar